Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) telah mengalami kemajuan yang signifikan selama bertahun-tahun. Awalnya, implementasi ERP berdasarkan pada pendekatan waterfall yang linier, dengan fokus pada analisis dan perencanaan yang menyeluruh sebelum mulai pengembangannya. Namun, sistem ini sering kali menghadapi tantangan dalam mengakomodasi perubahan bisnis yang cepat dan memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berkembang. Agile ERP muncul sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan pendekatan waterfall tersebut
Dengan menerapkan metodologi agile dalam pengembangan dan penerapan ERP, perusahaan dapat mengadopsi pendekatan iteratif yang lebih adaptif serta responsif. Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan dan mengirimkan fitur-fitur dalam iterasi yang lebih kecil, dengan melibatkan pengguna bisnis secara aktif dalam proses pengembangan. Artikel ini akan membahas tentang keseluruhan agile ERP.
Daftar Isi
Pengertian Agile ERP System
Agile ERP system merupakan pendekatan yang menggabungkan metodologi agile dengan sistem ERP. Metodologi agile menekankan kerjasama tim yang erat, fleksibilitas, dan pengiriman berkelanjutan. Sistem ERP berfungsi untuk mengintegrasikan dan mengelola berbagai aspek bisnis, seperti manajemen rantai pasok, keuangan, sumber daya manusia, dan produksi. Dalam penerapan sistem ini, proses pengembangan dan penerapan sistem ERP dibagi menjadi iterasi yang lebih kecil.
Tim proyek bekerja dalam siklus pendek. Dimana mereka berkolaborasi secara langsung dengan pengguna bisnis untuk memahami kebutuhan dan mendapatkan umpan balik secara berkala. Selain itu, pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan bisnis dengan lebih cepat, mengurangi risiko implementasi, serta juga meningkatkan adopsi pengguna. Dengan ERP yang iteratif, perusahaan dapat memperoleh nilai bisnis lebih awal dan meningkatkan efisiensi operasional.
Bagaimana Cara Penerapan Agile ERP?
Untuk menerapkan sistem agile , perusahaan perlu mengikuti beberapa langkah yang terstruktur. Dalam penerapan sistem ini, pendekatan iteratif dan kolaborasi antara tim proyek dan pengguna bisnis menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan. Berikut cara penerapan sistem ini untuk kemajuan operasional perusahaan Anda:
Memahami prinsip dan nilai agile ERP
Pertama, Anda bisa memahami tentang prinsip dasar dan nilai dari sistem ERP ini. Prinsip dan nilai agile berdasarkan pada metodologi agile yang penerapannya berdasarkan konteks sistem ERP. Sistem agile menekankan pentingnya responsivitas terhadap perubahan bisnis, pengembangan iteratif, partisipasi pengguna yang aktif, serta fokus pada pengiriman fitur-fitur bernilai bisnis tinggi. Dengan memahami prinsip dan nilai-nilai ini, perusahaan dapat menerapkan ERP dengan efektif untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih baik.
Memahami framework agile ERP
Framework agile ERP menggabungkan konsep dan praktik agile dengan sistem ERP dalam pengembangan dan implementasi perangkat lunak ERP. Framework ini memberikan panduan bagi tim proyek dalam mengelola siklus pengembangan perangkat lunak yang adaptif dan responsif. Masing-masing framework memiliki prinsip dan praktik yang berbeda, tetapi pada dasarnya mereka berfokus pada pembagian tugas dalam iterasi yang lebih kecil serta kolaborasi yang erat antara tim.
Membangun lingkungan kerja yang positif
Terakhir, Anda bisa membangun lingkungan pekerjaan senyaman dan sebagus mungkin. Membangun lingkungan kerja yang positif merupakan faktor penting dalam kesuksesan implementasi aplikasi ini. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif, perusahaan perlu mendorong kolaborasi, komunikasi yang terbuka, dan saling menghormati antara tim proyek dan pengguna bisnis.
Keuntungan dalam Penerapan Agile ERP
Penerapan ERP yang iteratif memberikan sejumlah keuntungan yang bagi perusahaan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan dapat menghadapi tantangan dalam implementasi sistem ERP dengan lebih adaptif dan responsif. Berikut keuntungan jika Anda menggunakan sistem ini:
Fleksibilitas meningkat
Meningkatkan fleksibilitas merupakan salah satu keuntungan utama dalam penerapan agile ERP. Dengan sistem ini, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan dan merespons perubahan bisnis yang terjadi secara cepat. Iterasi singkat dalam pengembangan dan implementasi ERP memungkinkan perusahaan untuk secara fleksibel mengubah prioritas, menambahkan atau menghapus fitur-fitur, serta juga menyesuaikan perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
Meningkatkan fungsional perusahaan
Penerapan ERP yang iteratif dapat memberikan peningkatan signifikan dalam fungsionalitas perusahaan. Dengan sistem ERP agile, perusahaan dapat fokus pada pengiriman fitur-fitur bernilai bisnis tinggi dalam setiap iterasi atau sprint. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk secara bertahap membangun dan meningkatkan sistem ERP sesuai dengan kebutuhan bisnis yang mendesak.
Peningkatan kolaborasi dan membangun tim
ERP yang iteratif mendorong kolaborasi yang erat antara pengembang, pengguna, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini membangun kepercayaan dan pemahaman bersama, memperkuat komunikasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. Selain itu, sistem ini juga membantu dalam membangun tim yang kuat. Dalam pendekatan agile, tim bekerja bersama dalam siklus pendek atau sprint, secara teratur melakukan rapat harian, demo iterasi, dan retrospektif.
Pengurangan biaya operasional
Penerapan agile ERP dapat membantu dalam pengurangan biaya operasional perusahaan. Dengan pendekatan agile yang berfokus pada pengiriman fitur-fitur bernilai bisnis tinggi dalam setiap iterasi, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan menghindari pemborosan yang tidak perlu. Selain itu, iterasi singkat dalam pengembangan dan implementasi ERP memungkinkan perusahaan untuk secara cepat merespons perubahan bisnis dan mengurangi risiko perubahan yang mahal.
Tantangan dalam Penerapan Agile ERP
Penerapan agile ERP juga memiliki tantangan-tantangan yang perusahaan perlu hadapi. Salah satu tantangan utama adalah mengubah budaya dan pola pikir yang lebih tradisional menjadi budaya yang menerima perubahan dan fleksibilitas. Mengadopsi pendekatan agile membutuhkan komitmen dan keterlibatan dari seluruh organisasi, termasuk manajemen senior, tim proyek, serta pengguna bisnis. Perubahan budaya ini melibatkan mengatasi resistensi terhadap perubahan, memperkuat komunikasi serta kolaborasi.
Selain itu, koordinasi yang efektif antara tim proyek dan tim pengguna bisnis juga menjadi tantangan. Dalam penerapannya, kolaborasi yang kuat antara kedua tim perlu untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan bisnis, mengumpulkan umpan balik secara teratur, dan memastikan bahwa pengembangan fitur-fitur benar-benar bermanfaat bagi pengguna. Tantangan ini memerlukan komunikasi yang terbuka, pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab masing-masing tim.
Skalabilitas juga menjadi tantangan dalam penerapan ERP yang iteratif. Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan perusahaan, skalabilitas telah menjadi unsur yang penting untuk memastikan bahwa sistem ERP dapat mengakomodasi kebutuhan yang berkembang. Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan desain dan arsitektur sistem yang fleksibel dan penyebaran secara luas sehingga mampu menangani pertumbuhan bisnis dan perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.
Hal yang Perlu di Pertimbangkan dalam Memilih Agile ERP
Memilih Agile ERP merupakan keputusan strategis yang membutuhkan pertimbangan yang matang. Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pemilihan aplikasi ini untuk perusahaan. , Perusahaan juga perlu mengevaluasi reputasi dan keandalan vendor ERP. Memilih vendor yang memiliki pengalaman dan keahlian yang solid dalam implementasi sistem ini merupakan faktor penting untuk suksesnya proyek.Berikut hal yang perlu di pertimbangkan ketika memilih ERP yang iteratif:
Memahami konsep Agile ERP
Penting untuk Anda ingat bahwa Agile tidak seperti waterfall. Perencanaan proyek ERP waterfall biasanya dengan solusi yang rancan gannya di awal. Pendekatan ini untuk pengembangan perangkat lunak sangat berurutan dan dapat dibagi menjadi tujuh fase yang berbeda. Sebagai alternatif, pendekatan agile mengutamakan adaptabilitas dan keterlibatan. Masalah dan solusinya tidak sepenuhnya perlu pemahanan atau mendokumentasikannya di awal. Proyek dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang dapat disampaikan dalam iterasi atau sprint yang lebih kecil.
Menentukan tentang kepentingan perusahaan Anda
Dalam memilih agile system, perusahaan perlu menentukan kepentingan bisnis yang ingin dicapai. Salah satu kepentingan utama adalah meningkatkan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan bisnis yang cepat. Dengan pendekatan Agile, perusahaan dapat merespons perubahan kebutuhan dengan cepat dan mengubah prioritas sesuai dengan perubahan tersebut. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang dinamis.
Siapkan kasus bisnis dan atur ulang tim di sekitar proyek
Mengetahui manfaat metodologi Agile untuk ERP sangat penting untuk membenarkan kasus bisnis. Agile menuntut penanganan cara pembentukan tim dan berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka antara anggota tim juga sangat penting. Tim pengembangan dan pengujian akan bekerja sebagai satu kesatuan, dengan seorang perwakilan bisnis yang mengawasi segalanya sebagai manajer produk perangkat lunak. Penggunaan ERP berhasil jika beberapa tim kecil bekerja bersama untuk menangani persyaratan yang ada
Membuat backlog
Agile fokus pada hasil bisnis dan solusi yang berfungsi, di mana daftar pengembangan kebutuhan perangkat lunak dalam bentuk cerita pengguna untuk berbagai persona yang spesifik. Daftar kebutuhan ini perlu diprioritaskan sehingga cerita-cerita yang memberikan manfaat bisnis maksimum dapat ditangani terlebih dahulu. Mengelola ketergantungan menjadi sangat penting untuk memahami apa yang dapat disampaikan secara independen dan apa yang membutuhkan kerja sama..
Kesimpulan
Agile ERP merupakan pendekatan yang menggabungkan metodologi Agile dengan sistem ERP untuk mengoptimalkan pengembangan, implementasi, dan pengelolaan sistem ERP. Penerapansistem agile memberikan berbagai keuntungan, termasuk meningkatkan fleksibilitas, fungsionalitas, kolaborasi, dan pengurangan biaya operasional. Namun, ada juga tantangan yang perlu dihadapi, seperti perubahan budaya, koordinasi tim, dan skalabilitas sistem.
Selain itu, dalam memilih agile system, perusahaan perlu mempertimbangkan kesesuaian dengan kebutuhan bisnis, reputasi vendor, dan kemampuan untuk mengelola proyek secara efektif. Rekomendasi sistem ERP terbaik yang bisa Anda gunakan adalah Sistem ERP dari Koneksi. Dengan Koneksi, perusahaan bisa meningkatkan produktivitas secara signifikan dalam waktu yang relatif lebih cepat. Sistem ERP Koneksi ini juga sudah teruji sangat efektif untuk memacu perkembangan perusahaan di berbagai skala bisnis dan bidang industri apapun. Dapatkan demo gratis software Koneksi di sini