profile picture

Safira
Balasan dalam 1 menit

Safira
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
628175785528
×
profile picture

Safira

Active Now

Safira

Active Now

Author

Priscilla

Browsing

Di era modern ini, perusahaan di seluruh dunia menghadapi tuntutan yang semakin kompleks dalam mengelola aspek finansial mereka. Untuk mencapai keberhasilan jangka panjang, sebuah perusahaan tidak hanya perlu menjaga kinerja operasional yang efisien, tetapi juga harus memiliki sistem akuntansi yang kuat untuk mengelola dan melacak semua aktivitas finansial dengan akurasi dan transparansi. Dalam hal ini, sistem akuntansi koperasi simpan pinjam telah terbukti menjadi solusi yang sangat efektif. 

Sistem akuntansi koperasi simpan pinjam tidak hanya memberikan kemudahan administratif, tetapi juga memberikan informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan strategis. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan finansial mereka, meningkatkan efisiensi, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem ini, simak artikel berikut.

Apa itu Sistem Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam?

Sistem atau software akuntansi koperasi dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan koperasi simpan pinjam, yang berfokus pada kegiatan pengumpulan simpanan dan pemberian pinjaman kepada anggota. Dengan menggunakan sistem akuntansi koperasi simpan pinjam, koperasi dapat melacak secara akurat setiap transaksi, mengelola pembayaran cicilan pinjaman, menghitung bunga, dan memantau kesehatan keuangan koperasi secara keseluruhan.

Dengan mengadopsi sistem akuntansi koperasi simpan pinjam, koperasi dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko keuangan, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada anggota mereka. Penerapan sistem akuntansi memiliki peran krusial dalam mengoptimalkan kinerja keuangan koperasi simpan pinjam, sehingga menjadi solusi yang sangat diperlukan bagi sektor ini.

Akun Penting dalam Sistem Koperasi Simpan Pinjam

Akun penting dalam sistem koperasi simpan pinjam

Untuk mengelola seluruh keuangan koperasi simpan pinjam, penting untuk laporan keuangan dibuat secara akurat dan transparan. Dalam membantu membuat laporan ini, tentu terdapat akun-akun yang sistem gunakan untuk membuat laporan yang baik. Berikut merupakan beberapa akun penting yang ada dalam sistem koperasi simpan pinjam:

Akun simpanan

Dalam sistem koperasi simpan pinjam, terdapat berbagai jenis akun simpanan yang memungkinkan anggota untuk menyimpan dan mengelola dana mereka. Beberapa jenis akun simpanan yang umum dalam software ini antara lain tabungan pokok, tabungan wajib, dan tabungan sukarela. Tabungan pokok merupakan simpanan awal yang harus setiap anggota bayar saat bergabung dengan koperasi. 

Tabungan wajib adalah simpanan yang harus anggota setor secara berkala sesuai ketentuan yang ada. Sementara itu, tabungan sukarela adalah jenis simpanan yang bersifat opsional, di mana anggota dapat menyisihkan dana tambahan sesuai dengan keinginan mereka. Melalui berbagai jenis akun simpanan ini, koperasi simpan pinjam mendorong anggotanya untuk berpartisipasi dalam menyediakan sumber dana untuk memperkuat stabilitas keuangan koperasi secara keseluruhan.

Akun pinjaman

Melalui akun pinjaman, anggota koperasi dapat mengajukan dan memperoleh pinjaman untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Akun ini mencatat setiap transaksi pinjaman, termasuk jumlah pinjaman, suku bunga, jangka waktu, dan angsuran pembayaran. Dengan adanya akun pinjaman yang teratur dan terperinci, koperasi dapat mengelola kredit anggotanya dengan efektif, serta membantu anggota mengelola keuangan mereka dengan baik.

Akun bunga

Akun ini berfungsi mencatat semua transaksi yang terkait dengan bunga yang perusahaan peroleh atau yang anggota koperasi bayarkan. Melalui akun bunga, koperasi dapat menghitung dan melacak jumlah bunga yang harus dibayarkan kepada anggota yang telah menabung. Dengan adanya akun bunga yang teratur, koperasi dapat memastikan bahwa anggota menerima imbalan yang adil atas simpanan mereka atau membayar bunga yang wajar atas pinjaman yang mereka ambil.

Akun biaya operasional

Jenis akun ini berfungsi untuk mencatat semua biaya yang terkait dengan operasional koperasi. Akun ini mencakup berbagai jenis biaya, seperti gaji karyawan, biaya administrasi, biaya perawatan dan perbaikan, biaya utilitas, biaya marketing, dan lain-lain. Dengan menggunakan akun biaya operasional, koperasi dapat memantau dan mengendalikan pengeluaran yang terkait dengan operasionalnya.

Tidak hanya itu, Informasi yang tercatat dalam akun ini memungkinkan manajemen koperasi untuk kemudian menganalisis dan mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan, serta membantu dalam menentukan tarif dan biaya layanan yang wajar kepada anggotanya. Dengan mengelola akun biaya operasional dengan cermat, koperasi dapat menjaga keberlanjutan keuangan dan efisiensi operasional yang baik.

Akun pendapatan

Akun ini sistem gunakan untuk mencatat pendapatan yang koperasi dapat dari sumber, seperti bunga pinjaman, biaya layanan, dan pendapatan lainnya. Pendapatan yang tercatat dalam akun ini kemudian akan memberikan gambaran tentang seberapa berhasil koperasi dalam menghasilkan pemasukan. Oleh karena itu, hal ini akan berguna untuk evaluasi kinerja keuangan koperasi serta pengambilan keputusan yang lebih baik.

Aturan Penggunaan Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam

Dalam akuntansi koperasi simpan pinjam, terdapat beberapa hal yang harus Anda cermati. Hal ini kemudian akan meliputi pencatatan transaksi simpanan dan pinjaman secara teliti, penghitungan dan pencatatan bunga. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus bisa memperhatikan pengelolaan biaya operasional efektif, serta penyusunan laporan keuangan secara teratur dan transparan. 

Aturan mengenai akuntansi koperasi simpan pinjam sendiri ada dalam peraturan perundang-undangan terkait koperasi, seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal 28 ayat (1) menyatakan bahwa setiap koperasi wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan secara berkala. Tidak hanya itu, terdapat juga Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Koperasi.

Kesimpulan

Dengan menggunakan sistem akuntansi terbaik, perusahaan dapat mencatat dan mengelola transaksi simpanan dan pinjaman secara efisien dan akurat. Hal ini kemudian memungkinkan perusahaan untuk melacak pendapatan, pengeluaran, dan kinerja keuangan dengan lebih baik, serta membuat keputusan yang lebih tepat. Maka dari itu, sistem akuntansi koperasi simpan pinjam memiliki nilai yang sangat penting bagi perusahaan masa kini.

Selain itu, sistem akuntansi yang terintegrasi seperti Sistem Akuntansi Koneksi dapat menjadi solusi yang sangat bermanfaat. Sistem ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akuntansi koperasi simpan pinjam, dengan fitur seperti pencatatan transaksi, pengelolaan bunga, dan laporan keuangan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software akuntansi Koneksi sekarang!

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) telah menjadi tulang punggung operasional perusahaan modern, mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dan departemen ke dalam satu platform yang terpusat. Untuk membantu meningkatkan efisiensi kerja dari sistem ini, penting untuk mengetahui apa itu traditional ERP life cycle. Dengan mengetahui siklus hidup ERP, perusahaan bisa menghadirkan perubahan signifikan dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengelola sistem mereka.

Selain itu, dengan mengadopsi sistem ERP dan mengikuti siklus hidupnya, perusahaan dapat mengoptimalkan seluruh kegiatan operasional mereka dan mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bisnis. ERP telah menjadi pilihan yang populer dan kuat bagi banyak perusahaan yang ingin mengintegrasikan proses bisnis mereka secara menyeluruh. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait life cycle dari sistem ERP, simak terus artikel berikut.

Apa itu Traditional ERP Life Cycle?

Traditional ERP life cycle mengacu pada tahapan berurutan yang terlibat dalam implementasi dan pengelolaan sistem ERP. Siklus Ini sendiri akan meliputi fase seperti pemilihan sistem, perencanaan, desain, pengembangan, pengujian, implementasi, dan pemeliharaan. Dengan adanya siklus ini memungkinkan perusahaan untuk menyederhanakan proses bisnis, mengintegrasikan data antar departemen, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, siklus hidup ERP tradisional menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengelola seluruh masa hidup sistem, mulai dari perencanaan dan implementasi hingga pemeliharaan dan pensiun. Hal ini untuk memastikan bahwa organisasi dapat secara efektif memanfaatkan teknologi ERP untuk menyederhanakan operasi mereka dan mencapai tujuan strategis mereka. 

Langkah-langkah Implementasi ERP Life Cycle dalam Perusahaan

Dalam mengimplementasikan sistem ERP, terdapat beberapa langkah yang harus perusahaan lakukan. Tujuan dari mengetahui tahapan ini yaitu supaya sistem yang akan terintegrasi dengan sistem milik perusahaan bisa dilakukan secara lancar. Berikut merupakan beberapa langkah implementasi dari ERP life cycle :

Define a scope and initialization

Pada tahapan awal ini, pihak manajemen harus menentukan dan membuat tujuan jelas dalam rencana implementasi sistem yang ada. Tujuan dari perencanaan ini untuk memberikan pengetahuan yang jelas tentang regulasi bisnis. Selain itu, terdapat aktivitas kritis pada tahap ini, seperti mengevaluasi, meninjau, dan memilih vendor ERP yang sesuai dari beberapa pilihan dalam rencana mereka.

Traditional ERP life cycle analysis and design stage

Setelah membuat seluruh rencana, tahap selanjutnya yaitu manajemen harus menganalisis proses bisnis yang sedang berjalan dan merancang perubahan agar sistem ERP dapat terintegrasi secara efektif. Hal ini meliputi penilaian terhadap kebutuhan fungsional dan teknis, penentuan konfigurasi sistem yang sesuai, dan pengaturan antarmuka pengguna yang memadai. Dengan melakukan analisis dan desain yang cermat, sistem ERP dapat mengoptimalkan operasi bisnis dan memenuhi kebutuhan organisasi secara tepat.

Traditional ERP life cycle acquisition and development stage

Pada tahap ini, organisasi akan mencari vendor ERP yang cocok, meninjau opsi yang tersedia, dan melakukan negosiasi kontrak. Setelah vendor dipilih, pengembangan atau penyesuaian sistem ERP dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis organisasi. Aktivitas penting di tahap ini meliputi pengaturan infrastruktur teknologi, pengaturan konfigurasi sistem, migrasi data, dan pelatihan pengguna. 

Traditional ERP life cycle implementation stage

Tahap implementasi dalam siklus hidup ERP tradisional melibatkan penerapan sistem ERP yang telah dikembangkan ke dalam lingkungan operasional organisasi. Pada tahap ini, sistem akan terintegrasi secara penuh, termasuk pemindahan data yang diperlukan dan pelatihan pengguna. Selain itu, organisasi juga akan melakukan pengujian dan evaluasi untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai harapan dan memenuhi kebutuhan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Operation stage

Langkah terakhir dalam siklus ini yaitu melibatkan implementasi dan penggunaan sistem ERP secara aktif dalam operasi sehari-hari perusahaan. Pada tahap ini, sistem ERP telah terkonfigurasi sesuai dengan kebutuhan, dan pengguna sudah mendapat pelatihan sehingga bisa menggunakan sistem dengan efektif. Pada tahapan ini, sistem ERP akan tim proyek awasi secara teratur untuk memastikan kinerjanya optimal, dan perusahaan juga dapat melakukan pemeliharaan rutin, pembaruan sesuai kebutuhan.

Tantangan yang Muncul Saat Implementasi Traditional ERP

Setelah mengetahui tahapan atau langkah dalam melakukan implementasi dari sistem ERP, dapat kita lihat hal ini tentu bisa membantu meningkatkan kerja dari sistem tersebut. Meski begitu, dalam melakukan proses implementasi ini, tentu dalam tahapan nya kerap perusahaan ataupun tim temukan tantangan. Berikut merupakan beberapa tantangan yang ada dalam mengimplementasi traditional ERP:

Integrasi data

Proses integrasi data melibatkan mengumpulkan dan menyatukan data dari berbagai sistem yang ada dalam perusahaan menjadi satu. Kesalahan dalam proses integrasi data dapat mengakibatkan hilangnya data, kekacauan dalam sistem, dan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan analisis menyeluruh, perencanaan cermat, dan pengujian intensif untuk mengatasi tantangan ini.

Biaya

Implementasi sistem ERP dapat melibatkan biaya yang signifikan, seperti biaya perangkat keras, lisensi perangkat lunak, konsultasi, pelatihan, migrasi data, dan pemeliharaan sistem. Selain itu, ada juga biaya yang terkait dengan penyesuaian dan pengkonfigurasian sistem sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi biaya yang cermat, membuat anggaran yang realistis, dan mengelola pengeluaran dengan hati-hati selama seluruh siklus hidup ERP.

Project planning

Perencanaan proyek yang tepat membutuhkan rancangan yang sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini akan meliputi identifikasi kebutuhan bisnis yang jelas, penentuan tujuan yang realistis, alokasi sumber daya yang memadai, dan penjadwalan yang efisien. Kesalahan dalam perencanaan proyek dapat mengakibatkan keterlambatan, peningkatan biaya, dan ketidaksesuaian dengan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan analisis risiko menyeluruh, mengadopsi pendekatan proyek terstruktur, dan mengalokasikan tim yang terlatih.

Pengembangan berkelanjutan

Implementasi sistem ERP tidak berakhir hanya ketika sistem sudah terintegrasi. Hal ini akan menjadi proses berkelanjutan, yang mana sistem harus terus perusahaan sesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Maka dari itu, tim proyek harus memiliki kemampuan mengelola sistem dengan baik. Dengan demikian, jika terdapat tindakan pembaruan ketika ada persyaratan baru yang muncul, hal ini akan dengan cepat ditindak lanjuti.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, traditional ERP life cycle merupakan pendekatan yang terstruktur untuk mengimplementasikan sistem ERP dalam suatu perusahaan. Siklus hidup ini memiliki tahapan meliputi perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengembangan, implementasi, dan operasi yang membantu implementasi dari sistem ERP. Oleh karena itu, dengan pendekatan yang baik dapat memaksimalkan potensi sistem dan mencapai keberhasilan.

Jika Anda ingin menggunakan sistem ERP dalam membantu mengelola bisnis yang ada, Anda harus menggunakan perangkat terbaik yang ada. Salah satu sistem yang bisa Anda gunakan yaitu Sistem ERP milik Koneksi. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software ERP Koneksi sekarang!

Dalam lingkungan yang dinamis dan kompleks seperti pertambangan, penjadwalan yang efisien dan efektif sangat penting untuk memastikan produktivitas yang optimal dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan. Sistem roster kerja di tambang memungkinkan manajer untuk mengatur jadwal kerja karyawan dengan lebih baik, memperhitungkan faktor-faktor seperti jangka waktu, kemampuan, dan preferensi individu. Untuk itu, penting bagi perusahaan terutama yang bergerak dalam industri tambang untuk menggunakan sistem roster yang baik.

Tidak hanya itu, sistem roster juga bisa membantu pemantauan kehadiran karyawan secara real-time, memudahkan manajemen untuk melacak jam kerja, menghitung gaji, dan memenuhi persyaratan hukum terkait upah dan jam kerja. Dengan demikian, sistem roster menjadi alat yang membantu manajemen meningkatkan pengelolaan tenaga kerja dan mencapai tujuan operasional dengan lebih efektif. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan sistem ini, simak terus artikel berikut.

Apa itu Sistem Roster Kerja di Tambang?

Sistem roster kerja tambang merupakan sistem yang berfungsi untuk mengatur dan menjadwalkan jadwal kerja karyawan secara efisien dan efektif. Tujuan utama sistem roster kerja tambang adalah untuk menjaga produksi berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan perusahaan, sambil memperhatikan keamanan, kesehatan, dan keseimbangan kehidupan kerja para pekerja. Dengan mengatur jadwal dengan bijak, sistem roster bisa membantu menciptakan lingkungan kerja yang efisien bagi semua pihak yang terlibat.

Sistem roster kerja merupakan sistem Human Resource Management yang memiliki beberapa fitur yang akan membantu untuk mengelola SDM yang ada. Fitur-fitur ini meliputi kemampuan untuk membuat jadwal kerja fleksibel, mengintegrasikan preferensi karyawan, dan mengelola perubahan jadwal secara real-time. Sistem juga dapat menghitung jam kerja, mengelola cuti dan izin, serta memberikan laporan akurat dan terperinci tentang kehadiran karyawan.

Pentingnya Sistem Roster Kerja di Tambang

Sistem roster kerja yang efektif dan terencana dengan baik memainkan peran kunci dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan tambang. Pertama-tama, sistem ini membantu dalam memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dengan mengatur jadwal kerja yang optimal. Dengan membagi pekerja menjadi kelompok yang bergantian dalam shift, perusahaan dapat memastikan bahwa semua area operasional tercakup secara efisien tanpa kekurangan tenaga kerja.

Selain itu, sistem roster kerja membantu meningkatkan efisiensi produksi. Dengan adanya jadwal kerja yang terorganisir, perusahaan dapat menghindari kelebihan atau kekurangan tenaga kerja pada waktu tertentu. Selanjutnya, sistem bisa membuat jadwal yang teratur dan memadai sehingga pekerja memiliki waktu istirahat yang cukup untuk pulih dan tetap fokus saat bekerja. Hal ini kemudian berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Secara keseluruhan, sistem roster kerja yang efektif dan terencana dengan baik sangat penting bagi perusahaan tambang. Sistem ini memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan dalam industri pertambangan. Dengan menggunakan sistem, lingkungan kerja yang produktif bisa tercipta, meningkatnya efisiensi produksi, serta memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja-pekerja.

Penerapan Sistem Roster Kerja di Tambang

Penerapan roster kerja di tambang

Sistem ini memungkinkan perusahaan tambang untuk mengatur shift kerja, waktu istirahat, dan libur lebih terorganisir. Roster kerja ini biasanya manajemen buat berdasarkan kebutuhan operasional tambang, dan dapat melibatkan perputaran shift kerja, waktu istirahat, dan rotasi pekerjaan. Selain itu, saat perusahaan terapkan, roster kerja juga mempertimbangkan faktor keselamatan, seperti meminimalkan kelelahan dan memastikan ketersediaan personil terlatih dalam situasi darurat.

Dalam menerapkan sistem kerja roster ini, terdapat beberapa ketentuan periode waktu tertentu, yaitu:

  1. Dalam penerapan roster kerja, batasan periode kerja maksimal selama 10 minggu berturut-turut, yang diikuti periode istirahat selama 2 minggu berturut-turut. Selain itu, durasi kerja per harinya maksimal 12 jam dengan memberikan waktu istirahat selama 1 jam. Semua ketentuan tersebut sesuai dengan pasal 2 ayat 2 Permenakertrans No. Per-15/2005, yang mengatur mengenai batasan durasi kerja dan waktu istirahat dalam lingkup ketenagakerjaan.
  2. Penentuan waktu istirahat karyawan selama jam kerja terdapat dalam perjanjian kerja, seperti dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 3 Permenakertrans No. Per-15/2005.
  3. Jika hari libur resmi jatuh pada periode kerja yang sudah perusahaan tetapkan, maka hari libur resmi tersebut dianggap hari kerja biasa. Ketentuan ini telah diatur dalam pasal 85 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Rekomendasi Sistem Roster Kerja Terbaik untuk Perusahaan Tambang

Setelah mengetahui apa itu sistem roster kerja, hal ini tentu akan bermanfaat untuk perusahaan dalam industri pertambangan. Dengan bantuan software ini, perusahaan bisa mengelola sumber daya manusia yang ada secara efektif. Untuk itu, Anda perlu mengetahui sistem roster terbaik. Berikut merupakan beberapa rekomendasi sistem roster kerja:

Koneksi 

Software Koneksi

Salah satu sistem roster yang bisa Anda gunakan yaitu Sistem Roster milik Koneksi. Sistem ini memungkinkan manajer untuk dengan mudah membuat jadwal kerja yang fleksibel, menentukan shift, dan mengatur penugasan karyawan berdasarkan keahlian dan preferensi mereka. Secara keseluruhan, sistem roster kerja milik Koneksi memberikan solusi yang efisien dan terintegrasi untuk mengelola jadwal kerja perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kualitas hidup kerja karyawan.

Manfaat dari software HRM milik Koneksi ini adalah mengurangi waktu dan usaha untuk mengelola jadwal kerja, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta meningkatkan kepuasan karyawan dengan memberikan fleksibilitas dan transparansi dalam mengatur jadwal kerja. Berikut merupakan beberapa fitur dari sistem roster kerja milik Koneksi:

  1. Penjadwalan kerja otomatis: Sistem akan menyediakan jadwal kerja yang fleksibel. Selain itu, manajer dapat dengan cepat mengatur penugasan karyawan, dan mengelola rotasi shift dengan mudah.
  2. Notifikasi jadwal untuk karyawan: Sistem ini memiliki fitur pemberitahuan jadwal yang memungkinkan untuk mengirimkan jadwal kerja melalui platform online. Hal ini memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan informasi jadwal terbaru dan mengurangi risiko kesalahan atau ketidakpahaman terkait jadwal kerja.
  3. Manajemen cuti dan absen: Sistem memungkinkan karyawan mengajukan permintaan cuti dan liburan secara online. Manajer dapat dengan mudah mengelola permintaan cuti dan mengatur penggantian.
  4. Pelacakan absensi dan kinerja: Dengan fitur pelacak, manajer dapat melihat catatan absensi secara real-time dan mengelola kinerja karyawan berdasarkan data ini.
  5. Analitik dan pelaporan periode kerja: Sistem ini menyediakan analitik dan pelaporan yang komprehensif untuk membantu memantau dan menganalisis efisiensi jadwal kerja, produktivitas karyawan, dan kinerja tim secara keseluruhan.

EVA

Selanjutnya, sistem roster yang bisa Anda gunakan yaitu sistem milik EVA. Keunggulan yang sistem tawarkan yaitu pengelolaan jadwal karyawan secara otomatis yang akan perusahaan kelola melalui satu sistem terpusat. Tidak hanya itu, sistem ini memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi sehingga saat pembuatan jadwal bisa perusahaan sesuaikan dengan mempertimbangkan preferensi individu, kualifikasi, dan batasan kerja.

HashMicro

aplikasi hashmicro

Rekomendasi selanjutnya yaitu sistem roster milik HashMicro. Sistem milik HashMicro ini menawarkan berbagai keuntungan dengan fitur nya. Fitur yang sistem sediakan meliputi integrasi sistem, catatan kehadiran, memantau ketersediaan karyawan, serta analisis data untuk pengambilan keputusan. Dengan sistem roster HashMicro, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia, dan meningkatkan kepuasan karyawan.

 

Kesimpulan

Sistem roster kerja di tambang memiliki tingkat efisiensi tinggi terutama jika perusahaan gunakan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia. Hal ini akan memungkinkan perusahaan tambang mengelola rotasi shift dengan baik, meminimalisir waktu tidak produktif, dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, sistem roster kerja dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja, karena penugasan kerja teratur dan pengaturan waktu istirahat memadai.

Oleh karena itu, penting untuk perusahaan pertambangan untuk menggunakan sistem roster kerja ini. Salah satu software yang bisa membantu untuk mengoptimalkan kegiatan operasional yaitu Software HRM Koneksi. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software HRM Koneksi sekarang!

Rekrutmen dan seleksi kandidat merupakan dua proses yang penting dalam mengelola sumber daya manusia dari suatu perusahaan. Untuk itu, Anda perlu mengetahui perbedaan rekrutmen dan seleksi sehingga bisa mengoptimalkan SDM yang ada. Rekrutmen merupakan langkah awal dalam mencari calon karyawan potensial untuk mengisi posisi dalam organisasi. Sedangkan seleksi merupakan proses untuk memilih kandidat terbaik dari sejumlah pelamar yang memenuhi syarat.  

Dengan memahami perbedaan antara rekrutmen dan seleksi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam mencari, menarik, dan memilih karyawan yang berkualitas sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Untuk mengetahui perbedaan yang ada antara rekrutmen dan seleksi, simak terus artikel berikut.

Pengertian Rekrutmen dan Seleksi

Sebelum mengetahui apa saja perbedaan antara kedua proses ini, Anda harus mengetahui definisi dari kedua tahapan tersebut. Dengan mengetahui terlebih dahulu apa itu rekrutmen dan seleksi, kita bisa lebih jelas mengetahui perbedaan dari kedua proses ini. Berikut merupakan beberapa pengertian terkait dengan rekrutmen dan seleksi:

Apa itu rekrutmen?

Rekrutmen adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk menarik, mencari, dan memperoleh individu yang memiliki potensi dan kualifikasi untuk mengisi posisi yang tersedia. Rekrutmen yang efektif memastikan bahwa perusahaan dapat menarik dan memperoleh calon yang berkualitas tinggi yang memiliki kualifikasi, keterampilan, dan nilai-nilai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Proses rekrutmen biasa perusahaan lakukan dengan metode seperti pemasangan iklan lowongan, pencarian di media sosial, atau melibatkan perekrut profesional, rekrutmen bertujuan untuk menjangkau sebanyak mungkin calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan melakukan rekrutmen yang baik, perusahaan dapat memperoleh tim yang beragam, kompeten, dan berpotensi untuk menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan jangka panjang

Apa itu seleksi?

Seleksi merupakan proses dalam perekrutan karyawan di mana perusahaan melakukan evaluasi terhadap calon karyawan yang telah ditemukan melalui tahap rekrutmen. Proses ini berfungsi untuk memilih individu yang sesuai dengan posisi dan nilai dari perusahaan tersebut. Melalui serangkaian tes, wawancara, dan penilaian lainnya, seleksi bertujuan untuk menilai kemampuan, kualifikasi, dan kepribadian calon karyawan. 

Dengan menjalankan seleksi yang efektif, perusahaan dapat meminimalkan risiko kesalahan dalam perekrutan, mengidentifikasi calon karyawan yang memiliki potensi sukses dalam peran yang diinginkan, serta membangun tim yang kompeten dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan.

Pengertian rekrutmen dan seleksi menurut para ahli

Menurut Ivancevich dan Glueck dalam Badriyah (2015:88) mendefinisikan recruiting sebagai sebuah serentetan kegiatan yang berguna untuk perusahaan atau organisasi untuk menarik calon pegawai. Dalam proses ini calon pekerja yang perusahaan targetkan harus memiliki kemampuan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan bisa membantu mencapai tujuan perusahaan yang ada.

Sedangkan menurut Hasibuan (2007:47), pengertian seleksi merupakan suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang akan perusahaan terima atau tolak untuk menjadi karyawan tetap dalam perusahaan. Seleksi yang akan perusahaan lakukan ini berdasar pada spesifikasi tertentu dan nilai yang ada dari setiap perusahaan yang bersangkutan.

 

Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi SDM

Perbedaan rekrutmen dan seleksi SDM

Dengan mengetahui apa itu rekrutmen dan seleksi, Anda bisa lebih mengoptimalkan cara pengelolaan SDM yang ada dalam perusahaan. Untuk itu, Anda juga harus mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada terkait dengan proses rekrutmen dan seleksi. Berikut merupakan beberapa perbedaan rekrutmen dan seleksi SDM:

Perbedaan rekrutmen dan seleksi dari definisi secara umum

Seperti yang sudah dijelaskan, proses rekrutmen merupakan proses yang perusahaan atau organisasi lakukan untuk mencari calon pekerja perusahaan. Biasanya calon kandidat yang perusahaan cari harus memenuhi kualifikasi yang ada dalam mengisi posisi yang sedang tersedia. Tujuan rekrutmen yang efektif adalah memastikan bahwa perusahaan dapat menarik dan mendapatkan calon yang memiliki kualitas tinggi, termasuk memiliki kualifikasi, keterampilan, dan nilai-nilai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Sedangkan proses seleksi adalah tahapan yang perusahaan lakukan setelah mendapatkan beberapa calon kandidat. Dari proses ini, perusahaan akan memilih individu-individu yang cocok dengan posisi yang tersedia dan sejalan dengan nilai perusahaan. Melalui rangkaian tes, wawancara, dan evaluasi lainnya, seleksi bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan, kualifikasi, dan kepribadian calon karyawan.

Fungsi

Proses rekrutmen berfungsi sebagai tahap awal mencari kandidat karyawan terbaik untuk perusahaan. Melalui proses ini, perusahaan dapat mengidentifikasi calon-calon yang memiliki kualifikasi dan kemampuan yang sesuai. Selain itu, proses rekrutmen juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membangun citra positif dan menarik bagi calon karyawan, serta menjaga keseimbangan antara kebutuhan organisasi dengan harapan dan tujuan individu yang akan bergabung.

Sedangkan tahap seleksi memiliki fungsi untuk memilih kandidat yang ada dan perusahaan sesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Melalui proses seleksi, perusahaan dapat menganalisis secara lebih mendalam kemampuan, kualifikasi, dan potensi kandidat untuk sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditetapkan. Fungsi seleksi juga mencakup penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kepribadian, dan potensi pengembangan calon karyawan. 

Perbedaan rekrutmen dan seleksi pada proses

Pada tahap proses, rekrutmen akan dimulai dengan perencanaan rekrutmen yang melibatkan identifikasi kebutuhan organisasi, pengembangan strategi pencarian calon, dan penentuan sumber rekrutmen yang tepat. Selanjutnya, pengiklanan lowongan kerja bertujuan untuk menarik minat calon pelamar. Setelah itu, pelamar akan mengirimkan dokumen dan tim melakukan seleksi awal berdasarkan persyaratan dan kriteria yang ada. 

Pada tahap seleksi, perusahaan akan melibatkan berbagai proses untuk mengevaluasi dan memilih calon yang sesuai dengan kebutuhan. Proses seleksi mencakup peninjauan aplikasi dan CV, wawancara kerja, tes kemampuan dan kepribadian, dan penilaian keterampilan. Selama proses ini, calon karyawan akan perusahaan nilai berdasarkan kualifikasi, pengalaman, kemampuan interpersonal, dan kemampuan pemecahan masalah.

Hubungan kontraktual

Pada tahap rekrutmen, belum terjalin hubungan kontraktual antara perusahaan dan calon karyawan potensial karena tahap ini merupakan tahapan paling awal. Proses kontrak baru akan perusahaan bahas dan negosiasikan ketika calon karyawan sudah lolos tahap seleksi yang ada. Untuk itu, pada tahap rekrutmen, belum terjadi hubungan kontraktual antara kedua belah pihak dan kandidat memiliki kebebasan untuk mendaftar ke perusahaan lainnya.

Sedangkan pada tahap seleksi, hubungan kontraktual antara perusahaan dan calon karyawan belum terjalin secara resmi. Proses seleksi masih berfokus pada evaluasi dan penilaian calon berdasarkan kualifikasi yang ada. Setelah calon terpilih melalui tahap seleksi, langkah selanjutnya adalah memulai negosiasi kontrak kerja. Pada tahap ini, rincian tentang gaji, tunjangan, jadwal kerja, serta hak dan kewajiban baru akan perusahaan bahas.

Perbedaan rekrutmen dan seleksi pada bagian metode

Salah satu metode pada tahapan rekrutmen adalah pengiklanan posisi pekerjaan melalui platform online dan media cetak. Selain itu, perekrut juga dapat menggunakan metode seperti pengumuman internal atau rekomendasi karyawan yang ada. Metode lainnya termasuk pencarian melalui database pencari kerja, pameran karir, perekrutan kampus, dan perekrutan langsung. Dengan menggunakan berbagai metode rekrutmen, perusahaan dapat memaksimalkan peluang menemukan calon karyawan yang sesuai.

Sedangkan pada tahapan seleksi, metode yang berguna merupakan wawancara kerja, yang mana calon akan penguji lihat dan nilai pengetahuan, keterampilan, dan kepribadiannya. Metode lainnya termasuk verifikasi referensi, di mana pihak perusahaan menghubungi orang-orang terkait untuk memvalidasi informasi dan rekomendasi yang calon berikan.

 

Aplikasi HRM dari Koneksi adalah Solusi Tepat untuk Rekrutmen Perusahaan

Aplikasi HRM dari Koneksi

Aplikasi HRM memudahkan pengelolaan data karyawan, termasuk informasi pribadi, riwayat pekerjaan, dan data pelatihan. Selain itu, aplikasi ini memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja karyawan secara real-time, mengelola absensi, mengatur jadwal, dan mengelola cuti. Dengan menggunakan aplikasi HRM, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan akurasi data, mempermudah komunikasi antara manajemen dan karyawan, serta meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Aplikasi HRM milik Koneksi dirancang untuk menjadi solusi yang komprehensif dan terintegrasi, meliputi manajemen data karyawan, rekrutmen, penilaian kinerja, pengelolaan absensi, penggajian, dan fitur penting lainnya. Dengan menggabungkan fungsionalitas ini, aplikasi HRM membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengelolaan SDM, serta memperkuat hubungan antara manajemen dan karyawan.

 

Kesimpulan

Mengetahui perbedaan antara tahap rekrutmen dan seleksi memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Dengan memahami perbedaan antara kedua tahap ini, perusahaan dapat mengoptimalkan upaya mereka untuk menemukan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini membantu mengurangi risiko kesalahan dalam perekrutan dan memastikan penerimaan karyawan yang efektif dan efisien. 

Selain itu, pengetahuan tentang perbedaan juga membantu perusahaan menyusun proses rekrutmen dan seleksi yang lebih terstruktur sehingga meningkatkan citra perusahaan. Untuk membantu mengoptimalkan seluruh proses ini, Anda bisa menggunakan Software HRM milik Koneksi. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software HRM Koneksi sekarang!

Dalam era bisnis saat ini, sistem akuntansi menjadi sangat penting dalam pengelolaan aspek finansial perusahaan. Dengan adanya sistem akuntansi yang terintegrasi, perusahaan dapat dengan mudah melacak dan mengelola keuangan mereka. Dalam hal ini, penerapan sistem akuntansi memainkan peran kunci dalam kesuksesan bisnis.

Dengan menerapkan sistem akuntansi, transaksi keuangan perusahaan dalam laporan semua akan menjadi lebih akurat dan konsisten. Hal ini tentu akan membantu perusahaan dan manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat. Tidak hanya itu, sistem akuntansi juga bisa membantu mengotomatisasi proses pencatatan dan pelaporan keuangan, menghemat waktu dan sumber daya manusia perusahaan. 

Dengan demikian, penerapan Sistem akuntansi, memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja keuangan mereka secara real-time, memperoleh wawasan berharga tentang posisi keuangan perusahaan dan memudahkan dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar sistem akuntansi ini, simak terus artikel berikut.

Unsur-unsur dalam Sistem Akuntansi

Unsur-unsur yang akan diterapkan pada saat penerapan sistem akuntansi

Sistem akuntansi berfungsi untuk mengelola keseluruhan dari aspek keuangan dari suatu perusahaan. Untuk membantu pengelolaan ini, software akan dibantu oleh fitur-fitur yang sudah terintegrasi dalam sistem. Maka dari itu, Anda perlu untuk mengetahui fitur dan unsur yang ada dalam sistem akuntansi. Berikut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam sistem akuntansi:

Formulir

Unsur dalam sistem ini merupakan dokumen yang berfungsi untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Selain itu, formulir biasa berguna untuk membuat laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi. Dengan adanya formulir yang lengkap dan teratur, perusahaan dapat memperoleh informasi keuangan yang akurat dan dapat diandalkan sehingga memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat.

Jurnal

Unsur jurnal merupakan catatan lengkap mengenai tanggal, jenis transaksi, akun yang terlibat, dan jumlah yang terlibat dalam setiap transaksi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melacak dan memantau perubahan keuangan secara rinci dan terorganisir. Jurnal menjadi dasar bagi penyusunan laporan keuangan, seperti buku besar dan neraca saldo. Dengan adanya unsur jurnal, perusahaan dapat memastikan keakuratan data keuangan, serta memudahkan proses audit dan analisis keuangan.

Buku besar

Unsur buku besar merupakan komponen penting dalam sistem akuntansi yang digunakan untuk mencatat secara terperinci setiap transaksi keuangan perusahaan. Buku besar berfungsi sebagai kumpulan akun-akun yang merekam semua perubahan keuangan yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu. Setiap akun dalam buku besar memiliki catatan yang rinci mengenai debit dan kredit yang terkait dengan transaksi-transaksi yang terjadi. 

Buku pembantu

Buku pembantu memiliki format khusus untuk mencatat transaksi-transaksi yang lebih spesifik, seperti transaksi penjualan, pembelian, atau transaksi keuangan lainnya. Dengan unsur ini, perusahaan bisa melacak dan menganalisis informasi secara lebih terperinci terkait dengan akun-akun tertentu sehingga memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, buku pembantu juga memudahkan proses pelaporan, penelusuran, dan verifikasi data. 

Laporan

Laporan dalam sistem akuntansi mencakup berbagai jenis, seperti laporan keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan neraca. Laporan-laporan ini memberikan gambaran yang jelas dan terperinci tentang posisi keuangan perusahaan, hasil operasional, arus kas, dan perubahan modal. Laporan tersebut memberikan wawasan yang sangat berharga bagi pemilik perusahaan, investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam membuat keputusan bisnis, mengevaluasi kinerja keuangan, dan melakukan analisis yang mendalam. 

Dengan adanya unsur laporan dalam sistem akuntansi, perusahaan dapat menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan terpercaya, sehingga memfasilitasi transparansi, pertanggungjawaban, dan pengelolaan yang efektif atas aspek keuangan perusahaan.

Tahap Implementasi Sistem Akuntansi

Tahap Implementasi ERP

Tahap implementasi sistem akuntansi adalah proses penting dalam memperkenalkan dan menerapkan aplikasi akuntansi UKM dan perusahaan besar. Tujuan utama dari tahap implementasi ini adalah untuk memastikan bahwa sistem akuntansi yang baru dapat berjalan secara efisien dan efektif, menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan relevan. Berikut beberapa tahapan dalam implementasi sistem akuntansi yang perlu Anda ketahui.

Penerapan sistem akuntansi tahap planning

Tahap perencanaan implementasi merupakan langkah awal yang penting dalam menerapkan sistem akuntansi baru di dalam perusahaan. Pada tahap ini, tim implementasi akan melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan perusahaan dan menyusun rencana yang terperinci untuk memastikan keberhasilan implementasi. Implementasi planning melibatkan identifikasi tujuan, ruang lingkup, dan jadwal waktu yang realistis, serta alokasi sumber daya yang diperlukan.

Software Installation

Pada tahap ini, tim implementasi akan menginstal dan mengkonfigurasi perangkat lunak akuntansi yang telah dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses instalasi melibatkan pemasangan program aplikasi, konfigurasi pengaturan awal, serta integrasi dengan sistem yang ada di perusahaan. Tim implementasi akan memastikan bahwa perangkat lunak akuntansi terpasang dengan benar, berjalan secara stabil, dan sesuai dengan persyaratan perusahaan.

Team project planning

Tahap perencanaan tim proyek merupakan langkah penting dalam implementasi sistem akuntansi di perusahaan. Pada tahap ini, tim proyek akan melakukan perencanaan yang komprehensif untuk memastikan bahwa implementasi berjalan lancar dan berhasil. Tim akan menentukan struktur tim, menugaskan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim, serta mengatur jadwal pelaksanaan proyek. 

Selain itu, mereka juga akan menyusun rencana komunikasi dan koordinasi antara anggota tim, departemen terkait, dan pihak eksternal yang terlibat dalam implementasi. Tim proyek juga akan memperhitungkan aspek-aspek anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan selama tahap implementasi. 

Penerapan sistem akuntansi tahap system design

Tahap system design ini, tim implementasi akan merancang struktur dan fungsionalitas sistem akuntansi yang akan diterapkan. Mereka akan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan, proses bisnis, dan persyaratan akuntansi yang spesifik. Selama tahap desain, tim akan mengidentifikasi modul atau komponen sistem yang diperlukan, mengatur alur kerja, dan memastikan integrasi yang tepat antara modul-modul tersebut. 

Accounting system configuration

Pada tahap ini, tim implementasi akan melakukan pengaturan dan konfigurasi sistem akuntansi yang telah dipilih agar sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan perusahaan. Mereka akan mengatur pengaturan dasar seperti struktur akun, aturan pengkodean, pembuatan jurnal otomatis, dan metode penghitungan pajak yang sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Selain itu, tim juga akan mengkonfigurasi fitur-fitur lain seperti pelacakan inventaris, manajemen hutang dan piutang, serta pembayaran gaji. 

Clean up records in old system

Pada tahap pembersihan catatan dalam sistem lama, tim implementasi akan melakukan pembersihan dan pengaturan ulang terhadap catatan keuangan yang ada dalam sistem lama. Mereka akan memeriksa dan memvalidasi keakuratan data, memperbaiki kesalahan pencatatan, dan memastikan konsistensi dalam catatan keuangan. Selain itu, tim juga akan memindahkan data penting dari sistem lama ke sistem baru dengan cermat dan hati-hati. 

Penerapan sistem akuntansi data migration 

Pada tahap imigrasi data ini, tim implementasi akan mentransfer data keuangan yang ada di sistem lama ke sistem akuntansi baru. Migrasi data melibatkan ekstraksi data dari sumber yang lama, transformasi data agar sesuai dengan format yang dibutuhkan dalam sistem baru, dan memuat data ke dalam sistem akuntansi yang baru. Tim juga akan memeriksa dan memvalidasi integritas data selama proses migrasi untuk memastikan bahwa tidak ada kehilangan atau distorsi data yang terjadi.

System training

Tahap pelatihan sistem merupakan langkah penting dalam implementasi sistem akuntansi di perusahaan. Pelatihan ini dapat mencakup sesi kelas, pelatihan online, atau pelatihan individu yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selama pelatihan, pengguna akan tim ajarkan cara mengoperasikan sistem akuntansi, mulai dari pencatatan transaksi, pemrosesan jurnal, hingga pembuatan laporan keuangan. Mereka juga akan mendapat pemahaman tentang proses bisnis yang terintegrasi dengan sistem akuntansi.

Go live

Tahap Go live merupakan puncak dari implementasi sistem akuntansi di perusahaan. Pada tahap ini, setelah semua persiapan dan uji coba perusahaan lakukan, sistem akuntansi baru siap secara penuh. Tim implementasi akan melakukan migrasi data terakhir, memastikan bahwa semua transaksi terakhir telah masuk ke dalam sistem baru. Setelah itu, sistem akuntansi baru akan berjalan secara resmi sebagai sistem utama perusahaan.

Penerapan sistem akuntansi post-implementation support

Tahap dukungan pasca-implementasi merupakan bagian penting dalam implementasi sistem akuntansi di perusahaan. Setelah tahap Go live, tim implementasi akan terus memberikan dukungan kepada pengguna sistem untuk memastikan kelancaran operasional dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul. Tim akan memberikan bantuan teknis, menjawab pertanyaan pengguna, dan memberikan solusi atas tantangan yang ada. 

Selain itu, mereka juga akan melakukan pemantauan sistem secara berkala untuk mengidentifikasi masalah atau perbaikan yang ada. Dukungan pasca-implementasi bertujuan untuk memastikan bahwa sistem akuntansi baru berfungsi optimal, memberikan informasi keuangan yang akurat, dan memenuhi kebutuhan perusahaan.

Sistem Akuntansi Koneksi, Pilihan Tepat untuk Bisnis

Dengan sistem akuntansi dari Koneksi,  perusahaan dapat mengoptimalkan efisiensi dan akurasi dalam proses akuntansi mereka. Sistem Akuntansi perusahaan jasa dari Koneksi menyediakan berbagai fitur yang memungkinkan pencatatan transaksi yang cepat, pembuatan laporan keuangan yang akurat, dan analisis data yang mendalam. Selain itu, sistem ini juga menawarkan integrasi dengan sistem lain yang perusahaan miliki, seperti sistem manajemen inventaris, sistem penjualan, dan sistem penggajian.

Dengan menggunakan Sistem Akuntansi dari Koneksi, perusahaan dapat menghindari kesalahan manusia, menghemat waktu dalam proses akuntansi, dan meningkatkan visibilitas terhadap kondisi keuangan mereka. Dalam era digital ini, memiliki sistem akuntansi yang terintegrasi dan canggih menjadi kebutuhan yang tidak dapat kita abaikan. Sistem Akuntansi dari Koneksi memenuhi kebutuhan tersebut dengan memberikan solusi yang handal, aman, dan mudah untuk Anda gunakan bagi bisnis.

Kesimpulan

Penerapan sistem akuntansi bagi bisnis melibatkan langkah-langkah penting seperti perencanaan, desain, konfigurasi, migrasi data, pelatihan, dan dukungan pasca-implementasi. Selain itu, langkah-langkah ini bisa membantu bisnis mengoptimalkan pengelolaan keuangan perusahaan dengan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi. Dengan adanya sistem akuntansi ini, perusahaan dapat menyederhanakan pelaporan keuangan dan memungkinkan bisnis untuk memenuhi persyaratan perpajakan dan pelaporan lainnya dengan mudah

Ingin meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan keuangan perusahaan Anda? Sistem Akuntansi dari Koneksi adalah solusi yang tepat untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software akuntansi Koneksi sekarang!

Di era yang modern ini, sudah banyak perusahaan yang menggunakan teknologi untuk membantu mempermudah pengelolaan bisnis mereka. Salah satu teknologi yang biasa digunakan adalah sistem ERP, sistem ini bisa membantu mengelola bisnis secara otomatis. Untuk dapat memaksimalkan kerja dari sistem ini, perusahaan perlu untuk mengetahui apa itu ERP life cycle.

Dengan memahami siklus ERP secara keseluruhan, sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan sistem ERP dengan lebih efektif sehingga potensi bisnis dapat lebih maksimal. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang ERP life cycle dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjang dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu ERP life cycle, simak terus artikel berikut.

Apa itu ERP Life Cycle?

ERP life cycle adalah tahapan yang terjadi ketika sudah menerapkan sistem ERP. Tahapan ini sendiri meliputi perencanaan, analisis kebutuhan, desain, pengembangan, pengujian, implementasi, dan pemeliharaan. Siklus ini biasa dilakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi untuk memastikan sistem ERP berfungsi dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam jangka panjang.

Untuk memastikan tahapan ini akan berjalan dengan lancar, biasanya manajemen akan melakukan review secara rutin terhadap tahapan pada ERP ini. Dengan bantuan manajemen, mereka kemudian akan melihat jika ERP sudah sesuai dengan standar yang ada. Implementasi ERP ini merupakan langkah yang sangat penting, karena membantu merampingkan operasi usaha dan mengurangi biaya yang tidak perlu.

ERP Life Cycle Phases

 

ERP Life Cycle Phases (https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/enterprise-resource-planning-life-cycle/)

 

Berbeda dengan traditional ERP Life Cycle, siklus dari ERP ini memiliki beberapa tahapan yang akan terjadi sebelum perusahaan melakukan implementasi. Dengan mengetahui siklus ini, perusahaan bisa memaksimalkan kerja dari sistem yang ada. Untuk itu, Anda perlu mengetahui apa saja tahapan yang terjadi sebelum menentukan sistem ERP yang akan digunakan. Berikut merupakan fase-fase pada ERP life cycle:

ERP life cycle cope and commitment stage

Langkah pertama yang terjadi pada saat mulai mengimplementasi sistem ERP yaitu untuk mulai melihat seluruh kebutuhan sumber daya dan waktu yang ada. Dengan menentukan kebutuhan perusahaan, sistem ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan. Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus perusahaan tentukan pada tahapan ini meliputi komposisi dan susunan tim implementasi, peranan konsultan eksternal, dan pembuatan laporan dan implementasi ERP.

Analysis and design stage

Pada tahap ini, tim implementasi harus mengevaluasi kekurangan perangkat lunak ERP dalam jangka panjang dan menentukan apakah sistem ERP sudah sesuai dengan proses bisnis yang ada. Setelah melakukan evaluasi, tim harus merancang desain yang mencakup rencana manajemen perubahan, daftar proses perusahaan, antarmuka pengguna, dan laporan yang diperlukan. Selain itu, pada tahap ini, tim juga harus merencanakan konversi data, sistem konversi, dan pelatihan untuk pengguna.

ERP life cycle acquisition and development stage

Setelah memastikan kebutuhan dan design dari software, kemudian perusahaan harus membeli lisensi untuk penggunaan perangkat lunak. Hal ini harus dilakukan karena, seluruh platform yang akan perusahaan gunakan harus terkonfigurasi dengan network, security, software, database, dan real production data

Implementation stage

Langkah selanjutnya akan berfokus pada penerapan sistem dan memantau standar sistem yang akan pengguna gunakan. Untuk memastikan sistem yang akan perusahaan gunakan tidak ada error, terdapat empat pendekatan yang akan membantu. Pendekatan tersebut meliputi phased, pilot, parallel, dan big bang. Tahapan implementasi ini dapat dipermudah dengan pengunaan agent pada erp maupun konsultan. Agent ataupun konsultan akan membantu dalam penerapan ERP secara langsung untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan memberikan hasil yang lebih baik.

ERP life cycle operation stage

Tahap terakhir ini, petugas dari tim implementasi memiliki tugas untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pengguna mengenai cara penggunaan sistem yang sesuai. Selain itu, tim akan menyediakan training terkait dengan penggunaan sistem bagi para pengguna. Pada tahap ini tim bisa mendapatkan feedback dari user jika sistem sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari perusahaan.

Implementasi Proses ERP Life Cycle

Implementasi Proses ERP Life Cycle

Untuk mengimplementasi sistem, tentu terdapat langkah atau tahapan nya. Tahapan ini ada untuk memastikan sistem yang akan perusahaan gunakan bisa berjalan dengan lancar dan cepat. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tahapan dalam proses ini. Berikut merupakan beberapa tahapan dari ERP Life cycle implementation:

Package selection

Dengan berbagai sistem dan fitur yang ada, perusahaan harus memilih sistem dengan fitur yang sesuai. Hal ini terjadi karena setiap bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga akan menggunakan software yang sesuai dan membantu permasalahan perusahaan tersebut. Dengan menggunakan sistem yang sesuai, maka perusahaan bisa mengoptimalkan seluruh kegiatan operasional yang ada dan menghindari terjadinya human error.

Project planning

Tahapan perencanaan biasanya perusahaan lakukan untuk memastikan jalannya projek tersebut akan berjalan secara terstruktur. Dari pemilihan sumber daya hingga pembagian tugas semua harus sudah manajemen rencanakan terlebih dahulu. Dengan melakukan perencanaan, maka pada tahap implementasi perusahaan bisa menghindari terjadinya masalah. 

GAP analysis

Setelah merencanakan seluruh proses, maka langkah selanjutnya harus melakukan analisis GAP. Tujuan dari melakukan proses ini yaitu untuk mengevaluasi sistem organisasi yang sedang berjalan saat ini dengan posisinya di masa depan. Dengan melakukan perbandingan tersebut, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi proses utama yang paling penting dari ERP.

Re-engineering

Dalam tahap ini, perusahaan akan melakukan berbagai perubahan berdasarkan dari perencanaan dan analisa gap perusahaan. Dengan menyesuaikan perubahan dengan kebutuhan perusahaan, maka sistem yang ada bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, tindakan re-engineering dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari sistem yang akan diimplementasi.

Training

Pelatihan biasanya akan perusahaan lakukan ketika sistem baru akan mereka gunakan. Dengan seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan seputar pengetahuan dari sistem tersebut dapat meningkatkan efisiensi kerja perusahaan ketika sistem sudah terintegrasi. Dengan demikian, perusahaan bisa mencegah terjadinya ketidaksiapan karyawan, yang bisa memakan waktu dan biaya yang berlebih.

Testing

Setelah mempersiapkan sumber daya manusia dari perusahaan, tahap selanjutnya merupakan tahap percobaan dari sistem tersebut. Hal ini biasa dilakukan untuk melihat apakah sistem bisa terintegrasi dengan baik dan jika ada terjadi malfunction. Jika sistem yang akan perusahaan gunakan dengan baik, maka kemudian bisa lanjut ke tahap berikut nya.

Application

Ketika sudah mempersiapkan baik dari segi sistem hingga sumber daya yang ada, tahap selanjut yang akan terjadi yaitu implementasi. Pada tahap ini merupakan proses implementasi dari sistem ERP yang sebenarnya. Setelah semua data telah terkumpul dan tim sesuaikan, maka baru implementasi akan terintegrasi.

Maintenance

Proses terakhir pada siklus ini yaitu maintenance. Pada saat sistem yang baru sudah terintegrasi, maka karyawan yang bertanggung jawab untuk menjaga sistem harus terus update mengenai kondisi dari sistem ini. Tidak hanya itu, karyawan juga perlu mempelajari cara menjaga agar sistem dapat beroperasi dengan baik setiap saat.

Kesimpulan

Perusahaan harus memahami tahapan dalam siklus hidup ERP, termasuk perencanaan, persiapan, implementasi, pengujian, peluncuran, dan pemeliharaan. Dengan mengetahui tentang ERP life cycle, perusahaan bisa mengoptimalkan penggunaan sistem ERP yang ada. Dengan demikian, sistem bisa beroperasi secara efisien dan perusahaan bisa menghindari terjadinya human error.

Salah satu sistem yang bisa Anda gunakan dalam membantu mengelola bisnis Anda yaitu Software ERP milik Koneksi. Software ini merupakan sistem berbasis cloud yang akan membantu Anda mengontrol bisnis dari mana pun dengan bantuan internet. Tidak hanya itu, sistem ini memiliki fitur kustomisasi yang bisa menyesuaikan sistem dengan kebutuhan dari perusahaan.

Pada saat perusahaan ingin melakukan integrasi sistem ERP pada perusahaan, tentu diperlukan rencana yang jelas. Untuk membantu dalam membuat struktur perencanaan maka bisa digunakan proposal pengajuan implementasi ERP. Dengan menggunakan proposal ini, rencana penggunaan sistem ERP seperti tujuan penggunaan, jadwal implementasi, serta anggaran bisa terjawab dengan jelas dan secara detail.

Dengan menggunakan proposal pengajuan, perusahaan bisa menilai keefektifan dan keefisienan penggunaan sumber daya perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan proposal pengajuan ini, silahkan simak terus artikel berikut.

Apa itu Proposal Pengajuan Implementasi ERP?

Proposal pengajuan implementasi ERP merupakan dokumen formal yang mencakup rencana mengimplementasikan sistem ERP pada suatu perusahaan. Dalam proposal ini terdapat penjelasan seputar tujuan, ruang lingkup, anggaran dana, jadwal, hingga tanggung jawab seputar dengan proses implementasi. Tidak hanya itu, proposal pengajuan ini juga bisa mencakup analisis manfaat dan risiko, serta strategi untuk mengatasi kendala yang mungkin terjadi selama proses implementasi. 

Proposal pengajuan biasa organisasi maupun perusahaan gunakan ketika akan mempresentasikan rencana secara sistematis dan terstruktur kepada pihak berwenang. Dengan menggunakan proposal, maka akan terlihat jelas tahapan atau langkah yang harus perusahaan lakukan ketika akan memproses implementasi sistem ERP tersebut.

Manfaat Proposal Pengajuan Implementasi ERP

Salah satu manfaat penggunaan proposal pengajuan ini yaitu untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan dari pihak yang berwenang, seperti manajemen perusahaan, dalam pengimplementasian sistem ERP. Dalam konteks pengajuan implementasi, proposal akan menjelaskan tentang manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan jika menggunakan ERP dan bagaimana implementasi sistem tersebut akan terjadi.

Selain itu, proposal ini juga harus menjelaskan bagaimana perusahaan akan memilih vendor yang tepat untuk menyediakan sistem ERP dan bagaimana sistem tersebut akan diintegrasikan dengan infrastruktur IT yang sudah ada. Secara keseluruhan proposal bermanfaat untuk meyakinkan manajemen bahwa investasi dalam implementasi ERP akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.

Struktur Proposal Pengajuan Implementasi ERP

proposal implementasi erp

Ketika Anda akan membuat suatu proposal, maka terlebih dahulu harus mengetahui struktur proposal yang ada. Hal ini untuk mempermudah penyusunan proposal pengajuan sehingga tidak akan ada hal yang tertinggal. Berikut merupakan struktur dari proposal pengajuan implementasi sistem Enterprise Resource Planning:

Pendahuluan

Dalam bagian pendahuluan atau bab 1 ini harus Anda jabarkan terkait latar belakang dan tujuan dari implementasi tersebut. Tidak hanya itu, pada bagian ini juga Anda harus menjelaskan permasalahan yang ada dalam sistem yang sedang perusahaan gunakan. Kemudian setelah itu tulis  bagaimana implementasi dari sistem ERP bisa membantu memecahkan permasalahan tersebut.

Pembahasan

Pada bagian pembahasan, Anda harus menuliskan secara rinci terkait susunan atau struktur dari organisasi. Ketika menjelaskan terkait susunan organisasi atau perusahaan, jelaskan juga tugas dan tanggung jawab dari tiap bagian. Kemudian setelah itu buat terkait waktu atau timeline dari proses implementasi yang akan dilakukan. 

Anggaran dana

Dalam pembuatan proposal, sangat penting untuk menyertakan rincian biaya yang terperinci untuk kegiatan yang akan perusahaan selenggarakan. Hal ini sangat penting bagi sponsor yang akan mempertimbangkan pendanaan kegiatan tersebut. Untuk memudahkan perhitungan dan penganggaran dana, biaya kegiatan terbagi menjadi beberapa bagian seperti persiapan sebelum kegiatan, biaya operasional selama kegiatan berlangsung, dan biaya pelaporan setelah kegiatan selesai.

Penutup proposal

Tahap akhir dari proposal justru memiliki peran yang lebih penting dalam mendorong sponsor atau pihak yang berwenang untuk memberikan dana atau persetujuan untuk kegiatan tersebut. Oleh karena itu, bagian penutup proposal seharusnya tertulis dengan semangat dan optimisme atas rencana yang sedang perusahaan ajukan, bukan hanya sebatas mengakhiri proposal. Dalam bagian penutup ini, dapat menyertakan tekad dan semangat yang kuat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Contoh Proposal Pengajuan Implementasi ERP

Proposal pengajuan jasa implementasi erp dapat menjadi acuan bagi perusahaan yang ingin memperbarui sistem manajemen bisnis mereka. Dengan detail rencana yang lengkap, hal ini bisa membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan yang tepat dalam hal pengembangan sistem manajemen bisnis mereka. Untuk itu, Anda perlu mengetahui contoh dari proposal pengajuan bentuk dan struktur nya seperti apa. Berikut merupakan contoh proposal pengajuan ERP yang ada:

contoh Proposal pengajuan implementasi erp

"Contoh

Struktur usulan rencana penerapan ERP

Struktur usulan rencana penerapan ERP

Kesimpulan

Dengan menggunakan proposal pengajuan ini, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi operasional dan mengintegrasikan proses bisnis mereka secara lebih baik. Dalam proposal tersebut, perusahaan dapat mengevaluasi manfaat dan biaya yang mungkin timbul dari penggunaan Software ERP sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam hal investasi. 

Selain itu, proposal tersebut juga membantu perusahaan untuk merencanakan dan melaksanakan implementasi ERP secara efektif, mulai dari pemilihan vendor ERP hingga pengujian dan pelatihan. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software Koneksi sekarang!

Perusahaan pada masa kini kerap menghadapi berbagai permasalahan seperti kesulitan dalam mengintegrasikan berbagai sistem dan aplikasi untuk mengelola bisnis yang ada. Tak hanya itu, kurangnya koordinasi antar departemen, serta kesulitan dalam mengelola data yang besar dan kompleks juga merupakan masalah utama yang kerap perusahaan temukan. Maka dari itu, salah satu solusi yang dapat membantu mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengimplementasi sistem arsitektur ERP.

Sistem arsitektur ERP dapat membantu mengintegrasikan berbagai aspek bisnis termasuk keuangan, manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia, serta manajemen operasi dan produksi. Dengan adanya sistem ini, perusahaan arsitektur dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta meningkatkan koordinasi antar departemen dan mengoptimalkan pengelolaan data. Untuk mengetahui lebih detail mengenai sistem ini, simak artikel berikut.

Apa itu Arsitektur ERP?

Sistem arsitektur ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah sistem informasi terintegrasi yang digunakan untuk mengelola berbagai aspek bisnis. Perangkat lunak ini membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan mengoptimalkan pengelolaan data, proses bisnis, dan koordinasi antar departemen sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi biaya operasional.

Sistem arsitektur ini memiliki beberapa modul ERP seperti modul keuangan yang meliputi akuntansi dan pengelolaan aset, modul manajemen sumber daya manusia, manajemen proyek, serta modul manajemen operasi dan produksi. Selain itu, sistem juga memiliki fitur integrasi data yang memungkinkan berbagai sistem terhubung menjadi satu, fitur pelaporan yang memungkinkan pengguna menghasilkan laporan bisnis cepat dan akurat, serta fitur analisis yang membantu pengguna mengambil keputusan bisnis yang tepat.

Jenis-jenis Arsitektur ERP

Jenis Jenis Arsitektur ERP (http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012100356ka2/body.html)

Software arsitektur akan membantu seluruh pengelolaan aspek bisnis perusahaan, baik dari manajemen keuangan hingga kontrol produksi. Arsitektur ini memiliki berbagai jenis dan keunggulannya masing-masing. Untuk itu, Anda harus mengetahui seluruh jenis ERP ini agar bisa secara optimal mengelola bisnis nya. Berikut merupakan jenis-jenis Arsitektur ERP yang ada:

Arsitektur ERP Client-Server

Software jenis ini melibatkan server pusat yang mengatur seluruh data dan aplikasi ERP, serta klien yang terhubung ke  untuk mengakses data dan aplikasi tersebut. Arsitektur ERP Client-Server ini berguna untuk organisasi besar dengan beberapa lokasi atau cabang karena dapat memudahkan pengelolaan data secara terpusat.

Cloud-based

Sistem berbasis cloud merupakan sistem yang memungkinkan Anda untuk menyimpan, mengolah dan mengakses data dimanapun dan kapan pun dengan bantuan internet. Jenis arsitektur ini umumnya lebih mudah dan lebih murah untuk dikelola daripada arsitektur client-server, karena tidak memerlukan pengelolaan perangkat keras lokal dan tidak memerlukan biaya instalasi yang besar.

Arsitektur ERP Hybrid

Jenis ERP ini akan menggabungkan elemen dari arsitektur client-server dan cloud-based. Dalam arsitektur ini, data dan aplikasi ERP disimpan di server yang terletak di beberapa lokasi, dan dapat diakses melalui internet. Arsitektur hybrid sering digunakan oleh organisasi yang ingin memanfaatkan keuntungan dari kedua jenis arsitektur tersebut.

Mobile

Arsitektur mobile adalah ketika ERP diakses melalui aplikasi seluler. ERP jenis ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data dan aplikasi ERP dari mana saja dan kapan saja dengan menggunakan perangkat seluler mereka. Arsitektur mobile cocok untuk organisasi yang memiliki karyawan yang sering bepergian atau bekerja jarak jauh.

Arsitektur ERP Web-based

Jenis web-based merupakan ERP yang diakses melalui web browser. Arsitektur ini sering digunakan oleh organisasi kecil dan menengah yang tidak memiliki sumber daya untuk membangun atau mempertahankan server mereka sendiri. Arsitektur web-based umumnya lebih mudah dan lebih murah untuk dikelola daripada arsitektur client-server.

Komponen-komponen dalam Arsitektur ERP

Sistem arsitektur ERP memiliki lapisan-lapisan pendekatan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen ini kemudian akan saling terkait untuk membentuk satu sistem yang lengkap. Untuk itu, sistem yang tepat, memiliki empat komponen ini. Berikut merupakan komponen yang terdapat dalam software ini:

Lapisan fungsional

Pada lapisan ini, sistem dan aplikasi akan mencakup penyediaan fungsi bisnis atau proses inti untuk perusahaan atau organisasi. Fungsi bisnis ini akan meliputi keuangan, sumber daya manusia, manajemen rantai pasok dan proses bisnis lainnya.

Lapisan informasi

Untuk lapisan ini, sistem akan menyediakan data dan informasi yang perusahaan perlukan untuk digunakan. Data yang akan sistem peroleh akan meliputi gudang data, sistem analitik, intelijen bisnis, dan data mart.

Lapisan komunikasi

Pada lapisan komunikasi, sistem meliputi jaringan dan sistem yang berbasis internet. Sistem pada lapisan ini akan menyediakan komunikasi antara fungsional dan sistem informasi. Selain itu, komunikasi yang sistem sediakan juga  akan termasuk intelijen bisnis, alat kolaborasi, dan portal perusahaan.

Lapisan infrastruktur

Untuk lapisan terakhir ini akan mencakup perangkat fisik yang mencakup server, jaringan, firewall, media penyimpanan, dan lainnya. Pada lapisan ini, perangkat-perangkat yang ada akan berguna untuk mendukung seluruh komponen dan lapisan sebelumnya sehingga sistem dapat bekerja dengan lancar.

Manfaat Menggunakan Sistem Arsitektur ERP

Manfaat Sistem Arsitektur ERP (https://dynamics.folio3.com/blog/erp-architecture/)

Sistem arsitektur ERP ini akan bermanfaat bagi perusahaan ketika mereka gunakan karena akan membantu mengelola bisnis yang ada. Dengan bantuan sistem, terjadinya human error pada proses operasional bisnis bisa berkurang. Tidak hanya itu, sistem ini memiliki banyak manfaat lainnya ketika Anda gunakan. Berikut merupakan manfaat ketika mengimplementasikan sistem ini:

Integrasi data 

Sistem ini akan mengintegrasikan semua data dan informasi bisnis di dalam perusahaan menjadi satu platform terpusat. Dengan begitu, setiap departemen dalam perusahaan dapat mengakses informasi yang sama dan memperbarui data secara real-time sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan data dan mempercepat pengambilan keputusan.

Meningkatkan visibilitas bisnis

Sistem arsitektur ERP memungkinkan manajemen untuk melacak aktivitas bisnis secara real-time dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang performa perusahaan. Dengan visibilitas yang lebih baik, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah dan peluang bisnis lebih cepat dan mengambil tindakan yang tepat.

Menghemat biaya

Dengan menggunakan sistem terpusat ini, perusahaan bisa menghemat biaya dalam jangka panjang dengan mengurangi biaya seperti administrasi, persediaan, dan lainnya. Sistem dengan harga terjangkau akan mempermudah pengelolaan manajemen dan operasional bisnis akan meningkatkan efisiensi pekerjaan sehingga perusahaan bisa mengurangi biaya operasional secara keseluruhan.

Meningkatkan kualitas layanan

Sistem akan membantu mengoptimalkan seluruh proses penjualan dan layanan pada pelanggan. Dengan mempercepat seluruh kegiatan dan proses bisnis, perusahaan bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Selain itu, sistem juga bisa meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan informasi dan data yang akurat, serta mempercepat proses produksi yang ada.

Meningkatkan efisiensi

Software bisa mempercepat dan memudahkan proses bisnis dengan otomatisasi tugas-tugas yang biasanya memakan waktu dan sumber daya yang besar, seperti pengelolaan proyek, pengiriman, pengelolaan persediaan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Software ERP Koneksi, Pilihan Tepat untuk Perusahaan

Sistem ERP merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengintegrasikan, mengelola, dan mengoptimalkan seluruh proses bisnis dalam sebuah organisasi. Dengan mengintegrasikan berbagai modul seperti produksi, distribusi, keuangan, logistik, manajemen proyek, memungkinkan organisasi untuk mengelola proses bisnisnya secara efektif.

Salah satu sistem yang bisa Anda gunakan yaitu Software ERP terbaik milik Koneksi. Sistem Koneksi sendiri memiliki fitur yang lengkap untuk membantu perusahaan Anda dalam mengelola seluruh proses bisnis yang sedang berlangsung. Beberapa fitur yang sistem miliki akan meliputi manajemen stok, manajemen rantai pasokan, pelaporan keuangan, manajemen proyek, dan manajemen risiko. 

Kesimpulan

Pada masa kini, software memiliki banyak guna jika dibandingkan dengan cara manual. Dengan bantuan perangkat lunak seperti sistem ERP, perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis. Dengan demikian, penggunaan sistem arsitektur ERP dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas, serta mencapai tujuan bisnis yang lebih baik.

Jika Anda ingin menggunakan sistem untuk mengelola bisnis, tentu Anda harus memilih sistem yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan.  Software Koneksi dengan basis cloud yang bisa perusahaan gunakan dari mana saja dengan bantuan internet. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software ERP Koneksi sekarang!

Pada saat ini, sistem ERP menjadi sangat penting dalam membantu perusahaan mengelola berbagai proses bisnis secara terintegrasi. Dengan menggunakan agent dalam sistem ERP, organisasi bisa mengotomatisasi proses bisnis yang kompleks. Dengan demikian, penggunaan agent pada ERP akan membantu meningkatkan produktivitas bisnis dengan mempercepat efisiensi operasional sehingga dapat mempermudah perusahaan untuk merespons perubahan lingkungan bisnis secara lebih cepat dan tepat.

Penggunaan agent pada ERP bisa mempermudah kegiatan operasional bisnis yang berlangsung. Agent dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber untuk memberikan informasi yang akurat kepada pengambil keputusan sehingga perusahaan dapat merespons perubahan bisnis dengan cepat. Untuk mengetahui lebih lanjut kegunaan dari agent pada ERP, simak terus artikel berikut.

Apa itu Agent ERP?

Agent ERP merupakan seorang ahli yang bertugas untuk memberikan konsultasi dan dukungan kepada perusahaan dalam mengimplementasikan atau memperbaiki sistem ERP. Tugas yang harus agent ERP lakukan akan meliputi kegiatan melakukan analisis kebutuhan bisnis, merancang solusi ERP yang sesuai, memimpin tim implementasi, menguji dan memvalidasi sistem, memberikan pelatihan kepada pengguna, dan memberikan dukungan pasca-implementasi. 

Banyak perusahaan yang menggunakan agent dengan maksud untuk meningkatkan produktivitas kegiatan operasional dan kinerja bisnis perusahaan. Penggunaan agent pada ERP dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis dengan mengotomatisasi tugas rutin dan kompleks sehingga memungkinkan pengguna sistem ERP untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih penting dan strategis.

 

Manfaat Penggunaan Agent pada ERP

Manfaat Penggunaan Agent pada ERP (https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/1817)  

Agent ERP akan membantu perusahaan dalam mengelola sistem ERP yang perusahaan miliki  sehingga tidak terjadi human-error. Tidak hanya itu, agent juga akan membantu pengguna atau karyawan dalam perusahaan untuk menggunakan ERP dengan tepat dan efisien. Agent ERP sendiri akan membawa berbagai keuntungan bagi perusahaan. Berikut merupakan manfaat penggunaan agent pada ERP:

Meningkatkan produktivitas

Agent ERP bisa membuat analisa kebutuhan bisnis sehingga seluruh kebutuhan perusahaan bisa agen sesuaikan dan tidak akan mengeluarkan anggaran yang berlebih. Selain itu, dengan mengetahui kebutuhan yang ada, identifikasi dan pemecahan masalah yang ada akan menjadi lebih mudah. Dengan demikian, bantuan agen dapat memaksimalkan potensi dari sistem ERP yang dimiliki sehingga dapat mencapai tujuan bisnis dengan lebih efektif dan produktivitas dari karyawan akan meningkat.

Mengoptimalkan penggunaan sumber daya 

Sumber daya yang perusahaan miliki tentu harus bisa dikelola dengan baik sehingga bisa berjalan secara efektif. Dengan agen yang tepat, sistem ERP dapat membantu mengelola secara keseluruhan sumber daya yang ada. Agen akan melakukan analisis terhadap proses bisnis dan mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan, seperti menghilangkan tumpang tindih kerja, dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Meningkatkan keamanan

Keamanan data merupakan satu aspek yang harus perusahaan perhatikan. Jika perusahaan memiliki sistem keamanan yang lemah, maka bisa terjadi kebocoran data. Dengan bantuan agen ERP, masalah seperti ancaman siber dan tindakan penipuan bisa terdeteksi sejak dini. Dengan demikian, sistem ERP akan menjadi lebih aman dan terlindungi. Selain itu, agen juga dapat membantu perusahaan meningkatkan keamanan melalui penilaian risiko keamanan dan penerapan kontrol keamanan yang tepat. 

Meningkatkan pengambilan keputusan

Dengan bantuan agen ERP, perusahaan dapat mengoptimalkan operasi bisnis dan mengumpulkan data relevan dari berbagai departemen untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat. Tidak hanya itu, agen juga dapat membantu perusahaan memilih modul ERP yang tepat, memperbaiki proses bisnis yang buruk, serta memberikan rekomendasi tentang bagaimana mengoptimalkan sistem ERP untuk menghasilkan informasi yang lebih berharga bagi pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif.

Meningkatkan responsivitas

Perusahaan membutuhkan sistem yang responsif dengan perubahan dalam lingkungan bisnis seperti fluktuasi permintaan dan persediaan. Dengan bantuan agen ERP yang terlatih dan ahli, perusahaan dapat merancang strategi ERP yang efektif dan fleksibel sehingga perusahaan dapat meningkatkan responsivitasnya dalam menghadapi perubahan pasar yang cepat dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara lebih baik.

 

Apa Saja Lingkup Penilaian Agent ERP?

Penilaian agen ERP meliputi berbagai aspek yang terkait dengan kemampuan untuk memberikan layanan konsultasi yang optimal dalam implementasi ERP. Pertama, penilaian dapat mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan proses perusahaan, serta menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Hal ini meliputi evaluasi kemampuan konsultan dalam memahami kebutuhan bisnis dan menentukan solusi teknologi yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tidak hanya itu, penilaian agen juga mencakup kemampuan untuk memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada pengguna sistem. Hal ini meliputi evaluasi kemampuan dalam memberikan dukungan teknis secara cepat dan kemampuan untuk memberikan pelatihan yang diperlukan pengguna agar dapat menggunakan sistem dengan optimal. 

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penggunaan agent pada ERP tentu akan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan pada saat ini. Dengan bantuan agen, perusahaan bisa mengidentifikasi kebutuhan bisnis, menentukan solusi teknologi yang tepat, serta memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada pengguna sistem. Selain itu, agen akan membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan teknologi, serta memastikan bahwa sistem akan terus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Salah satu jasa agen atau konsultan ERP yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan efisiensi bisnis Anda yaitu Agen ERP dari Koneksi. Dengan jasa yang Koneksi sediakan, perangkat lunak yang perusahaan gunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga mendapat solusi yang cocok. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat mencoba demo gratis software ERP Koneksi sekarang!

Pada masa kini, industri bisnis kerap menghadapi berbagai permasalahan ketika sedang mengelola bisnisnya. Beberapa permasalahan yang biasa mereka hadapi antara lain persaingan yang semakin ketat, perubahan tren pasar cepat, biaya produksi yang meningkat, dan tantangan dalam mengelola tim sales. Oleh karena itu, untuk menanggulangi permasalahan ini, perusahaan bisa menggunakan software sales management.

 

Sales management berfungsi meningkatkan efisiensi dan efektivitas tim penjualan dengan memberikan akses real-time ke data pelanggan, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang cepat. Selain itu, software sales dapat membantu memudahkan pelacakan prospek dan penjualan, serta menghasilkan laporan penjualan yang akurat dan terperinci. Oleh karena itu, jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sistem ini, simak terus artikel berikut.

 

Apa itu Sales Management?

Sistem sales management merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk membantu perusahaan mengelola aktivitas penjualan secara lebih efektif dan efisien. Software ini berguna juga untuk memantau aktivitas penjualan, melacak prospek dan pelanggan, mengelola kontak dan data pelanggan, serta menghasilkan laporan penjualan yang akurat dan terperinci. 

 

Software ini memiliki beragam fitur yang membantu perusahaan dalam mengelola aktivitas penjualan secara lebih efektif. Fitur yang sistem miliki meliputi pelacakan penjualan, manajemen proyek, laporan penjualan, integrasi dengan aplikasi lain, serta dukungan pelanggan. Oleh sebab itu, fitur-fitur tersebut akan membantu perusahaan lebih mudah untuk memantau aktivitas penjualan dan mempercepat proses penjualan.

 

Manfaat Sales Management

Sales Management

Sistem ini biasa perusahaan gunakan terutama untuk mengelola seluruh proses penjualan produk yang ada. Dengan bantuan sistem, perusahaan bisa meminimalisir human error pada bisnisnya. Selain itu, software ini memiliki lebih banyak manfaat ketika akan digunakan. Berikut merupakan beberapa manfaat ketika Anda menggunakan perangkat lunak ini:

 

Meningkatkan efisiensi penjualan

Sistem akan membantu dalam memantau seluruh proses penjualan dari perusahaan. Dengan demikian, perusahaan mengetahui secara detail apa yang terjadi dari tahap penjualan hingga pelaporan dengan bantuan dari sistem. Hal ini kemudian dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerja penjualan mereka secara keseluruhan dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

 

Mengidentifikasi peluang penjualan

Dengan fitur seperti manajemen prospek dan pelacakan penjualan, perusahaan dapat memantau tren pasar dan perilaku pelanggan dengan lebih baik, serta mengevaluasi kinerja tim penjualan dan mengidentifikasi kesempatan baru untuk meningkatkan penjualan. Dengan demikian, perusahaan bisa mengetahui peluang-peluang bisnis yang ada yang bisa mereka ambil dan menguntungkan bagi perusahaan.

 

Meningkatkan produktivitas tim penjualan

Software sales management dapat membantu tim penjualan dalam membuat rencana kerja yang lebih baik, memperkirakan dan mengukur hasil penjualan, serta memonitor kinerja penjualan secara real-time. Hal ini dapat memungkinkan tim penjualan untuk menyesuaikan strategi penjualan mereka, meningkatkan kolaborasi, serta mencapai target penjualan dengan lebih efektif dan efisien. 

 

Memperbaiki kualitas penjualan

Sales management dapat membantu meningkatkan kualitas penjualan dengan menyediakan alat yang efektif untuk mengelola proses penjualan, mengidentifikasi peluang penjualan baru, memantau kinerja tim penjualan, dan menganalisis data penjualan. Tidak hanya itu, penggunaan software ini juga dapat membantu perusahaan memperbaiki kualitas penjualan dengan menyediakan data yang akurat dan pengawasan kinerja penjualan real-time.

 

Meningkatkan profitabilitas

Dengan alat yang efektif untuk mengelola proses penjualan, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang penjualan baru, mengoptimalkan strategi penjualan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, penggunaan sistem ini dapat memperbaiki pengalaman pelanggan sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada peningkatan profitabilitas bisnis perusahaan dan memperkuat pertumbuhan jangka panjang.

 

Sistem Sales Management dari Koneksi, Pilihan Tepat untuk Bisnis 

Software ini tentu akan memberikan banyak manfaat ketika akan perusahaan gunakan. Penggunaan sistem ini akan membantu mengidentifikasi peluang penjualan baru, memantau kinerja tim penjualan, serta menganalisis data penjualan sehingga bisa membantu membuat keputusan bisnis yang baik dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Dengan ini, perusahaan bisa mengelola seluruh proses penjualan bisa terpantau dengan baik.

Salah satu sistem yang bisa Anda gunakan yaitu Sistem Manajemen Sales milik Koneksi. Sistem ini telah terintegrasi dalam satu sistem sehingga mempermudah bagi user untuk menggunakan. Tidak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi dengan fitur seperti analisis penjualan, manajemen inventaris, manajemen pengiriman, manajemen faktur, dan pelaporan sehingga mempermudah proses kontrol dari pihak manajemen. Dengan demikian fitur-fitur ini akan membantu perusahaan mengelola proses penjualan secara efektif dan meningkatkan produktivitas perusahaan.

 

Kesimpulan

Pada masa kini, perusahaan tentu membutuhkan teknologi dalam membantu mempermudah pekerjaan bisnis yang ada. Dengan menggunakan sistem sales management kegiatan operasional akan menjadi efisien, meningkatkan kinerja tim penjualan, dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Selain itu, sistem akan membantu meningkatkan pendapatan dan profitabilitas, identifikasi peluang penjualan baru, dan pengurangan biaya operasional.

 

Ketika Anda akan menggunakan sistem sales ini, Anda harus menggunakan sistem terbaik yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu sistem yang bisa Anda gunakan yaitu Software Manajemen Sales milik Koneksi. Perangkat lunak ini merupakan sistem user-friendly yang akan mempermudah para pengguna ketika menggunakan. Selain itu, software ini memiliki fitur seperti manajemen inventaris, penjualan, dan pelaporan yang akan membantu perusahaan.